Beberapa waktu lalu bunga anggrek imut ini mekar lagi di taman kecilku. Bunga berkelopak putih dengan sedikit aksen garis ungu di kelopak bunga bagian bawah ini membuatku penasaran. Cepat sekali dia layu. Kupikir dia akan bertahan satu-dua hari, tapi ternyata dia mempunyai ritmenya sendiri. Mekar di pagi hari, dan keesokan harinya sudah menguncup kembali, menanti luruh ke bumi.
Setelah kutahu irama siklus mekarnya, di suatu pagi yang rusuh, ketika aku bersegera untuk berangkat ke tempat kerja, kusempatkan untuk berfoto bersamanya. Ribet juga berfoto bersama bunga yang belum kutahu namanya, hanya kukenal cantiknya ini.
Bunga ini muncul dari batang di balik daun, tersembunyi. Untuk memotretnya, aku harus membalik bunganya ke arah belakang. Foto lainnya kuambil dengan menggunakan kamera depan sehingga wajahku ikut terambil. Dengan resolusi seadanya, kurasa lumayan juga hasilnya ;)
Selidik punya selidik, ternyata ini adalah jenis Anggrek Dendrobium. Dendrobium spurium, tepatnya. Begitu menurut info yang kudapat dari salah seorang penggemar Anggrek di sebuah grup di media sosial. Bunga ini termasuk spesies yang bisa ditemukan di hutan-hutan pulau Kalimantan, Jawa, Sumatera dan lainnya. Bukan jenis yang langka, kurasa, sehingga cukup bebas diperjualbelikan. Pohon Anggrek ini pun kudapat dari salah satu kios penjual bunga di dekat rumah saja. Kapan-kapan, aku cari pohon Anggrek lainnya, untuk menemani Dendrobium spurium cantik ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar