Kamis, 30 Juni 2016

Sapa Pagi Setiap Hari

Pagi, Pandan
Sapa selamat pagi setiap hari, 
untuk penghuni kebun belakang ini
salah satunya sang pandan wangi.
Sesekali kupetik daunnya untuk campuran kolak pisang dan ubi 
atau untuk menanak nasi.
Wangi...
Morning, Mangoes
Tak cukup hanya dengan satu
dengan sayang kutanam bijimu
Tunas kecil tumbuh malu-malu
tapi daunmu menyembul satu demi satu
Tak ragu...
Hello, Avocado
Tanam biji tak berharap banyak, tapi tunasmu mantap menyeruak.
Tumbuh dan berkembang mencapai puncak, aku menyimak...
Entah berapa lama aku harus berharap
hingga kelak buahmu tampak.
Morning, Markisa
Tanaman pejuang dan keras kepala -itu pun kalau dia punya- itulah Markisa
Kucabuti tunasmu hampir semua
namun akhirnya kuberi kesempatan tumbuh juga
Sulur merambat ke mana-mana
Lalu muncullah bunga demi bunga
dan buah yang bergelantungan manja
menunggu matang di pohonnya
Pagi, Strawberry
Sapaku setiap pagi, pada tunas mungil yang kutanam dari biji.
Sulur merambah ke sana ke mari, berharap untuk berbagi.
Tak sabar melihatmu bersemi
Kunanti merahmu, Strawberry.

Salam pagi dari keluarga kecil penghuni de Green Garden.

Selasa, 07 Juni 2016

Anggrek Kecilku, Siapa Namamu...?

Beberapa waktu lalu bunga anggrek imut ini mekar lagi di taman kecilku. Bunga berkelopak putih dengan sedikit aksen garis ungu di kelopak bunga bagian bawah ini membuatku penasaran. Cepat sekali dia layu. Kupikir dia akan bertahan satu-dua hari, tapi ternyata dia mempunyai ritmenya sendiri. Mekar di pagi hari, dan keesokan harinya sudah menguncup kembali, menanti luruh ke bumi.
Setelah kutahu irama siklus mekarnya, di suatu pagi yang rusuh, ketika aku bersegera untuk berangkat ke tempat kerja, kusempatkan untuk berfoto bersamanya. Ribet juga berfoto bersama bunga yang belum kutahu namanya, hanya kukenal cantiknya ini. 
Bunga ini muncul dari batang di balik daun, tersembunyi. Untuk memotretnya, aku harus membalik bunganya ke arah belakang. Foto lainnya kuambil dengan menggunakan kamera depan sehingga wajahku ikut terambil. Dengan resolusi seadanya, kurasa lumayan juga hasilnya ;)
Selidik punya selidik, ternyata ini adalah jenis Anggrek Dendrobium. Dendrobium spurium, tepatnya. Begitu menurut info yang kudapat dari salah seorang penggemar Anggrek di sebuah grup di media sosial. Bunga ini termasuk spesies yang bisa ditemukan di hutan-hutan pulau Kalimantan, Jawa, Sumatera dan lainnya. Bukan jenis yang langka, kurasa, sehingga cukup bebas diperjualbelikan. Pohon Anggrek ini pun kudapat dari salah satu kios penjual bunga di dekat rumah saja. Kapan-kapan, aku cari pohon Anggrek lainnya, untuk menemani Dendrobium spurium cantik ini.

Senin, 06 Juni 2016

Koleksi Tas Belanja

Penggunaan kantong plastik di mini market, supermarket hingga hypermarket sekarang ini tak lagi gratis. Ada biaya yang dibebankan kepada konsumen yang menginginkan kantong plastik untuk membawa barang belanjaannya. Cukup jauh sebelum kebijakan ini diturunkan, aku sudah cukup sering membawa sendiri kantong belanja sendiri walaupun kadang-kadang lupa :p 
Pagi ini, kukeluarkan koleksi kantong belanjaku. Koleksi??? Tidak bermaksud begitu sebetulnya, tapi ternyata aku punya cukup banyak kantong belanja berbagai warna dan ukuran, tanpa pernah aku membeli salah satunya. Banyak yang kudapat sebagai goodiebag dari beragam event yang kuikuti (sebagai partisipan). Ada yang kudapat sebagai hadiah atau oleh-oleh, ada juga yang kudapat sebagai sisipan dari majalah yang biasa kubaca. Selain bentuknya yang 'sekedar' persegi panjang dengan posisi vertikal atau horisontal, ada pula yang berbentuk nyaris kubus atau bentuk lain yang bisa dilipat hingga ringkas. Sangat memudahkan saat membawanya ke mana-mana.  
Nah, setelah melihat lagi koleksi kantong belanjaku, mestinya aku nggak punya alasan untuk lupa membawanya saat berkunjung ke pusat perbelanjaan. Mana yang jadi favorit? Sebetulnya aku tidak suka pilih kasih dan pilih-pilih... yang mana pun aku suka. Tapi beberapa di antaranya memang cukup sering kubawa dan kumanfaatkan karena alasan kepraktisan. Salah satunya adalah kantong belanja yang dapat dilipat rapi hingga kecil. Kupilih yang ini karena cukup memudahkan saat kubawa dalam tas. Dia tidak akan berkerut-kerut keriput saat tertimpa dan tergilas benda-benda lain dalam tasku. Yang lainnya adalah kantong belanja dengan bagian dasar yang cukup lebar, yang memudahkan kasir atau aku sendiri untuk menata barang belanjaan ke dalam kantong belanja yang sudah kusiapkan. 
Dalam beberapa kesempatan, saat aku lupa membawa salah satu dari koleksi tas belanjaku, aku menahan diri untuk belanja banyak. Aku mengukur diri untuk berbelanja secukupnya saja hingga barang belanjaanku cukup untuk kutenteng saja agar tak usah terpaksa 'membeli' kantong plastik. Sayang rasanya jika harus keluar uang bahkan Rp 200,- rupiah saja hanya untuk sebuah kantong plastik yang ujung-ujungnya hanya untuk jadi pembungkus sampah rumah tangga. 
Jadi, kembali kutekadkan diri untuk selalu menyiapkan salah satu (atau dua) kantong belanja koleksiku setiap kali berniat mampir ke supermarket maupun warung atau pasar tradisional. Jaga bumi kita dengan mengusung gaya hidup hijau yang salah satunya adalah dengan membawa kantong belanja sendiri setiap kali kita berbelanja. Dampaknya tak terasa besar tapi aku yakin hal ini akan berpengaruh dalam jangka panjang.