Sabtu, 10 Desember 2016

Pohon Kurma

Tanamlah bibit pohon yang ada di tanganmu sekarang juga, meski besok kiamat. Allah akan tetap memperhitungkan pahalanya.” Begitu salah satu hadits yang pernah kudengar/kubaca di suatu tempat.
Selain itu, ada pula kisah tentang seorang kakek yang istiqamah menanam pohon walaupun mungkin usianya tak akan sampai untuk dapat menikmati buah dari pohon yang ditanamnya saat ini. Tapi itu tak menghalanginya dari menanam benih pohon itu. Walaupun mungkin hasilnya kelak hanya bisa dinikmati keturunannya. 
Baiklah... mari kita ikuti teladannya. Ketika beberapa waktu aku menebar biji kurma ke halaman belakang, sempat muncul rasa pesimis dalam hati, akankah pohon itu tumbuh di taman belakang rumah kecilku? Mengingat perjalanan kurma begitu panjang hingga ke tangan kita, disimpan cukup lama dalam kulkas pula, apakah bijinya masih hidup? Tapi bismillah... kutebar begitu saja beberapa biji kurma di sana. Sembarang.
Beberapa waktu kemudian, tiga batang daun tampak mencuat, terlihat berbeda dengan daun cabai yang tumbuh di sekelilingnya. Ketika kuamati, helaian daun itu tampak seperti daun kelapa atau salak yang baru tumbuh. Ternyata itu adalah daun kurma muda. Subhanallah... dia mau tumbuh di sini? Beberapa tunas muncul untuk kemudian beberapa pekan kemudian sebagiannya kuamankan dalam polibag. Kembali kecemasan muncul dalam hati. Bukankah pohon kurma akan tumbuh cukup besar dan 'makan tempat'? Tak akan muat tanah kecil di belakang rumah ini untuk lahan tempatnya tumbuh. Selain itu, pohon kurma tak bisa hidup sendirian.
Tak bisa hanya menanam sebatang kurma jika ingin menikmati buahnya. Pohon kurma ini batang demi batangnya punya jenis kelamin sendiri, yaitu jantan atau betina. Jika hanya satu yang tumbuh, tentu bunganya tak mungkin akan jadi buah. Tampaknya baby kurma itu harus kurelakan untuk 'diadopsi' oleh orang lain yang lebih pantas untuk merawatnya. 
Sebatang tunas baru tampak berjuang menancapkan akarnya ke dalam tanah, sedangkan daunnya masih teramat kecil. Sementara tiga tunas sudah siap diangkut ke rumah baru. Tampak sedikit perbedaan di antara ketiganya. Yang satu batangnya sedikit gemuk sedangkan dua lainnya tampak lebih langsing dengan daun yang lebih panjang. Siapa tahu ini pertanda mereka adalah pohon kurma berbeda kelamin, jantan dan betina. Baiklah. Jika kalian siap 'pindah rumah', aku pun siap merelakan kalian, 'Nak'. Yang betah ya di tempat baru...