Rabu, 27 Oktober 2010

Puisi Anggrek Hijau

Salah satu bunga koleksi bunda.
Jadikan puisi pertanda cinta.
Selamat membaca...

Senin, 18 Oktober 2010

Pergulatan Batin Untuk Mempertahankan Gaya Hidup 'Hijau'

Kita seringkali merasa menjadi pejuang lingkungan hidup dengan melakukan berbagai gaya hidup hijau. Tapi tak urung masih merasa bersalah ketika dalam upaya mendaur ulang berbagai benda, kita masih juga menggunakan perekat dan cat semprot yang tidak begitu ramah lingkungan.
Minimal, itu membuat pembenaran bahwa kita sudah mengurangi sampah untuk membuat sesuatu yang baru, yang lebih bernilai guna. Mungkin salah satu perekat yang kita gunakan justru sangat beracun, tapi perekat itu berfungsi sangat baik. Ah... dilema.
Saya ditantang seorang teman untuk tidak membeli benda baru apapun selama 30 hari (kecuali belanja kebutuhan makan harian, tentunya). Hm... kelihatannya mudah. Tapi kupikir aku baru akan mulai bulan depan, karena handphone-ku sudah perlu diganti, dan aku sungguh-sungguh perlu sepasang kaus kaki baru. Dan aku sadar bahwa aku hanya menunda-nunda membuat dan melaksanakan komitmen karena konsumsi telah menjadi seperti bagian dari kehidupan kita. 
Pendiri perusahaan Organik Arsitek, dan penulis Green Building dan Rennovation for Dummies, Eric Corey Freed sering berkonsultasi pada proyek pembangunan hijau dan pendukung peletakkan perangkat hemat air ke rumah Anda, namun dia tetap ingin mempertahankan kolam renangnya. Bukankah hal ini sama saja dengan pemborosan air yang begitu banyak?
Apakah pengakuan ini benar masalah dengan mempraktekkan apa yang kita khotbahkan, fanatisme vs moderasi, atau hanya realitas kali?
Sebesar apapun rasa bersalah kita, apakah perasaan itu akan menjadi penghambat bagi kita dalam melanjutkan gaya hidup hijau yang coba kita lakukan, kita kampanyekan? Sebaiknya tidak. Tetaplah bergaya hidup hijau sekemampuan kita. Bila kita belum bisa mengganti pembalut dan pampers sekali pakai dengan kain seperti yang dulu dilakukan oleh nenek kita, minimal kita bisa menghemat penggunaan air pada saat kita mencuci. Kalaupun kita belum bisa melepaskan diri dari penggunaan lem super, paling tidak kita meminimalisir penggunaannya. Toh itu pun kita lakukan untuk upaya daur ulang. Setidaknya, ada langkah kecil yang kita lakukan untuk membuat bumi ini tidak semakin gersang. Yuk, keep green.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Hari Cuci Tangan Sedunia

Hari ini, 15 Oktober ditahbiskan sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPSS). PBB menggagas ide tersebut dan menetapkannya sebagai hari cuci tangan sedunia sejak tahun 2008 lalu. Hari ini juga bertepatan dengan event Blog Action Day yang mengusung tema penyelamatan air.
Ini merupakan upaya kita untuk menangkal penyakit yang bisa menyerang tubuh kita. Berbagai penyakit bisa datang melalui perantara tangan yang penuh kuman. Maka dari itu, yuk, kita biasakan mencuci tangan pakai sabun. Kita biasakan lagi putra-putri kita untuk mencuci tangan sebelum makan ataupun setelah beraktivitas -terutama di luar rumah- dan menyempurnakan kegiatan mencuci tangan dengan sabun.
Mencuci tangan dengan air saja biasa kita lakukan, tapi sabun dapat membantu meluruhkan lemak dan kotoran yang mengandung kuman. Dengan penggunaan yang benar, sabun apa pun memiliki efektifitas yang sama dalam meluruhkan kuman-kuman penyebab penyakit, walaupun sabun cair ditengarai sebagai salah satu jenis sabun yang paling efektif, seperti dilansir oleh newsletter dari depkes berikut ini.
Tahun ini, HCTPSS akan melibatkan sekolah dan memfokuskan pada anak-anak, dan mengedukasi mereka sejak dini di sekolah. Diharapkan, mereka dapat membawa kebiasaan ini hingga ke dalam rumah dan berperan sebagai agen perubahan CTPS dalam keluarga, seperti dilansir oleh Yayasan Eureka Indonesia dalam berita onlinenya. Tahun 2009 lalu, Unilever Indonesia sangat mendukung gerakan ini, dan diharapkan setelah ini anak-anak Indonesia bisa membawa kebiasaan baik ini hingga tumbuh lebih sehat dan terhindar dari banyak penyakit seperti diare, cholera, disentri, ISPA, cacingan, hingga Hepatitis A.
Beberapa item pendukung kampanye ini disebar ke berbagai tempat, terutama sekolah. Sayangnya, sekolah kami terlambat mendapatkan informasi ini, walaupun tetap mendapatkan beberapa sticker dan buku pendukung kampanye HCTPSS ini. Siap! Kami akan terapkan gerakan cuci tangan pakai sabun yang benar untuk putra-putri kami, bahkan bagi kami sendiri. Cara-caranya, sederhana saja, tentunya. Bisa dilihat lengkapnya di situs depkes berikut ini. Yuk, kita cegah penyakit dengan mencuci tangan pakai sabun. Jangan cuma hari ini saja, tapi mari kita mulai biasakan lagi sejak hari ini.

Rabu, 13 Oktober 2010

Berkat Daur Ulang, Jadi Wanita Terkaya di Dunia

Berita yang kubaca di yahoo! news, menguatkan apa yang kudengar dari radio Rase dalam perjalanan menuju tempat kerja pagi ini. 11 dari 20 wanita terkaya di dunia berasal dari Cina, dan wanita terkaya adalah Zhang Yin, yang dijuluki ratu daur ulang Cina.
Terbukti, bahwa ramah pada alam tidak akan membuatmu sengsara, bahkan mungkin jadi kaya raya, seperti Zhang Yin. Kiat-kiatnya membangun kerajaan (atau keratuan) kertasnya, bisa dibaca di sini. Membuat kertas daur ulang bisa jadi bisnis yang menjanjikan. Memanfaatkan kertas bekas yang notabene adalah sampah, kemudian mengolahnya menjadi kertas baru ataupun benda lain yang mempunyai nilai lebih, tidak hanya menunjukkan kepedulian dan keramahan pada lingkungan, tapi juga bisa menguntungkan secara finansial.
Di Indonesia, yang kutahu ada Suhuf Art Paper, yang memproduksi kertas daur ulang berseni. Produknya sudah diaplikasikan ke banyak benda. Hmm... ulasan tentang itu akan kubuat di posting-an lain saja, postingan khusus. Insya Allah.

Senin, 04 Oktober 2010

Greenmap Forum Hijau Bandung

Isyu pemanasan global bersama efek rumah kaca-nya semakin gencar terdengar. Tentunya kita tak bisa hanya berdiam diri saja mengetahuinya. Yuk kita ambil tindakan untuk memperlambat laju pemanasan global itu. Bumi makin panas. Yuk kita beri sedikit kesejukan. Bumi makin gersang, yuk kita hijaukan. 
Satu komunitas yang  berupaya menggalang ide dan menyebarluaskan gaya hidup 'hijau' adalah forum hijau bandung. Salah satu konsep yang digagas oleh mas Sano (ketua Forum Hijau Bandung) adalah untuk memetakan SAKE/BABE/LAPAK/Tempat Rongsok (apapun itulah namanya) di wilayah masing2.
Kabarnya, kota Bandung sudah mulai nih (wah... aku yang orang Bandung kok malah baru tahu. Semangat! Baru tahu lebih baik daripada nggak juga tahu ;)) Yuk kita cek di http://forumhijaubandung.wordpress.com/2010/08/24/peta-hijau-tematik-persampahan-kota-bandung/ Tapi masih pakai googlemap biasa, bentar lagi dicicil dipindah ke opengreenmap. Aku baru saja mengecek link tersebut, dan memang akan sangat berguna bagi greeners untuk memisahkan sampah dan mengumpulkannya ke sentra sampah tertentu sesuai yang diinginkan/diperlukan.
Ide yang bagus tuh kalau tiap kota, di manapun berada bisa terpetakan lokasi di mana tempat mengumpulkan sampah yang telah DIPISAHKAN sejak awal berdasarkan jenisnya.Di Bandung muncul kesepakatan penggunaan kata PISAH bukan PILAH. Karena pilah lebih bermakna sesuatu yg sudah tercampur baru dipilah. Namun sebuah produk pada proses habis pakainya dia kan bisa langsung DIPISAHKAN berdasarkan jenisnya asal sudah disediakan tempat yang terpisah pula.